Nama : Desmonda
Putri Chika / 12140110005
Catatan Kaki
Komunikasi
Sosial
Komunikasi
merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Setiap manusia pasti
membutuhkan komunikasi untuk dapat menjalin relasi dengan makhluk lain. Menurut Roben. J. G., “Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran
atau perasaan.”[1] Komunikasi terdiri dari empat fungsi dan salah satunya adalah
komunikasi sosial.
Komunikasi
sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri
kita, mengaktuaalisasikan diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh
kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat
komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.[2]
Komunikasilah yang memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan
menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan situasi apapun yang ia hadapi.
Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak akan tahu bagaimana
makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan manusia lain secara
beradab, karena cara – cara berperilaku tersebut harus dipelajari lewat
pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang lain yang intinya adalah
komunikasi.[3]
Elemen-elemen
dalam interaksi sosial mencakup behavior,
act, action, dan practice serta
adanya proses pertukaran pengalaman masing pribadi serta dalam interaksi sosial
terdapat hal yang kemudian disebut sebagai manifestasi dalam arti perilaku yang
spesifik yang diterima pelaku interaksi tersebut dan laten dalam arti dampak
yang kemudian menjadi sebuah alasan yang menjelaskan pemahaman dari manifestasi
interaksi tersebut. Rummel menjelaskan dalam hal ini bahwa “ moreover, that which defines manifest
behaviors or interactions as social is a latent, an underlying towards another
self.”[4]
Pada satu sisi,
komunikasi merupakan mekanisme untuk menyosialisasikan norma – norma budaya
masyarakat, baik secara horisontal, dari suatu masyarakat kepada masyarakat
lainnya, ataupun secara vertikal, dari suatu generasi kepada generasi
berikutnya.[5]
Pada sisi lain, budaya menetapkan norma – norma (komunikasi) yang dianggap
sesuai untuk suatu kelompok.
[1] Margareth, “Komunikasi”, dalam http://www.scribd.com/doc/17403518/pengertian-komunikasi,
diunduh pada 08 Desember 2012, pkl 12.12, di Tangerang.
[3] Ibid., hlm.6.
[4] Rabiahal, http://rabiahal.wordpress.com/2007/11/16/bb/
, diunduh pada 08 Desember 2012, pkl 12.14,
di Tangerang.
Catatan perut
Komunikasi
Sosial
Komunikasi
merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Setiap manusia pasti
membutuhkan komunikasi untuk dapat menjalin relasi dengan makhluk lain. Menurut Roben. J. G. dalam http://www.scribd.com/doc/17403518/pengertian-komunikasi
yang diunduh pada 8 Desember 2012, pkl 10.23, di Tangerang, komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi tentang pikiran
atau perasaan . Ada empat fungsi komunikasi dan
salah satunya adalah komunikasi sosial.
Menurut Deddy Mulyana (2008 : 5),“Komunikasi
sosial mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri
kita, mengaktualisasikan diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh
kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat
komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain”.
Selanjutnya, ia menjelaskan komunikasilah yang memungkinkan individu membangun
suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan
situasi apapun yang ia hadapi. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi,
seseorang tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan
memperlakukan manusia lain secara beradab, karena cara – cara berperilaku
tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan keluarga dan pergaulan dengan orang
lain yang intinya adalah komunikasi (2008
: 5).
Elemen-elemen
dalam interaksi sosial mencakup behavior,
act, action, dan practice serta
adanya proses pertukaran pengalaman masing pribadi serta dalam interaksi sosial
terdapat hal yang kemudian disebut sebagai manifestasi dalam arti perilaku yang
spesifik yang diterima pelaku interaksi tersebut dan laten dalam arti dampak
yang kemudian menjadi sebuah alasan yang menjelaskan pemahaman dari manifestasi
interaksi tersebut. Berdasarkan pendapat Rummel dalam http://rabiahal.wordpress.com/2007/11/16/bb/
yang diunduh pada 8 Desember 2012,
pkl 10.24, di Tangerang, ia menjelaskan bahwa “ moreover, thet wich defines
manifest behaviors or interactions as social is a latent, an underlying towards
another self.”
Menurut Deddy
Mulyana (2008 : 7) pada satu sisi, komunikasi merupakan mekanisme untuk
menyosialisasikan norma – norma budaya masyarakat, baik secara horisontal, dari
suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya, ataupun secara vertikal, dari suatu
generasi kepada generasi berikutnya. Pada sisi lain, budaya menetapkan norma –
norma (komunikasi) yang dianggap sesuai untuk suatu kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Margareth. 2009. “Komunikasi”.
16 Juli.
Sulawesi Utara.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar .
Bandung
: Remaja Rosdakarya.
Rabiahal.
2007. “Komunikasi Sosial dan Interaksi”.
Dalam http://rabiahal.wordpress.com/2007/11/16/bb/
.
16 November.
Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar