CATATAN PERUT
Ilmu Komunikasi: Kemampuan Manusia
Berkomunikasi
Alfred Korzybski (1967:1) menyatakan bahwa kemampuan
manusia berkomunikasi menjadikan mereka “pengikat waktu” . Pengikat waktu merujuk
pada kemampuan manusia untuk mewariskan pengetahuan dari generasi ke generasi
dan dari budaya ke budaya. Manusia tidak perlu memulai setiap generasi sebagai
generasi yang baru. Mereka mampu mengambil pengetahuan masa lalu, mengujinya
berdasarkan fakta-fakta mutakhir dan meramalkan masa depan. Menurut Korzybski (1967:1),
pengikatan-waktu ini jelas merupakan karakteristik yang membedakan manusia
dengan bentuk lain kehidupan. Dengan kemampuan tersebut, manusia mampu
mengendalikan dan mengubah lingkungan mereka. George Herbert Mead (1934:17)
mengatakan setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan
orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi. Kita mengenali
diri kita lewat orang lain, yang menjadi cermin yang memantulkan bayangan kita.
Charles H. Cooley (1983:28) menyebutkan konsep-diri itu sebagai the looking glass-self, yang secara
signifikan ditentukan oleh apa yang seseorang pikirkan mengenai pikiran orang
lain terhadapnya, jadi menekankan pentingnya respons orang lain yang
diinterpretasikan secara subjektif sebagai sumber primer data mengenai diri.
Konsep diri berlaku pula bagi pembentukan identitas etnik dalam arti bahwa konsep
diri diletakkan dalam konteks keetnikan, sehingga diri dipandang spesifik secara budaya dan berlandaskan keetnikan
(1934:17).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar