Kamis, 03 Januari 2013

CATATAN PERUT 

       Ilmu Komunikasi: Kemampuan Manusia Berkomunikasi

Alfred Korzybski (1967:1) menyatakan bahwa kemampuan manusia berkomunikasi menjadikan mereka “pengikat waktu” . Pengikat waktu merujuk pada kemampuan manusia untuk mewariskan pengetahuan dari generasi ke generasi dan dari budaya ke budaya. Manusia tidak perlu memulai setiap generasi sebagai generasi yang baru. Mereka mampu mengambil pengetahuan masa lalu, mengujinya berdasarkan fakta-fakta mutakhir dan meramalkan masa depan. Menurut Korzybski (1967:1), pengikatan-waktu ini jelas merupakan karakteristik yang membedakan manusia dengan bentuk lain kehidupan. Dengan kemampuan tersebut, manusia mampu mengendalikan dan mengubah lingkungan mereka. George Herbert Mead (1934:17) mengatakan setiap manusia mengembangkan konsep dirinya melalui interaksi dengan orang lain dalam masyarakat dan itu dilakukan lewat komunikasi. Kita mengenali diri kita lewat orang lain, yang menjadi cermin yang memantulkan bayangan kita. Charles H. Cooley (1983:28) menyebutkan konsep-diri itu sebagai the looking glass-self, yang secara signifikan ditentukan oleh apa yang seseorang pikirkan mengenai pikiran orang lain terhadapnya, jadi menekankan pentingnya respons orang lain yang diinterpretasikan secara subjektif sebagai sumber primer data mengenai diri. Konsep diri berlaku pula bagi pembentukan identitas etnik dalam arti bahwa konsep diri diletakkan dalam konteks keetnikan, sehingga diri dipandang spesifik  secara budaya dan berlandaskan keetnikan (1934:17).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar