Hendra
FUNGSI KOMUNIKASI
Rudolph
F.Verderber[1]
mengemukakan bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi social, yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang
lain, membangun dan
memelihara hubungan.[2] Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar untuk menghadapi
tes. Menurut Verderber, sebagian
keputusan ini dibuat sendiri, dan sebagian lagi dibuat setelah berkonsultasi dengan orang lain.
Sebagian keputusan bersifat emosional, dan sebagian lagi melalui pertimbangan
yang matang. Semakin penting keputusan yang akan dibuat, semakin hati-hati tahapan yang
dilalui untuk membuat keputusan. Verderber menambahkan, kecuali bila keputusan itu bersifat
reaksi emosional, keputusan
itu biasanya melibatkan pemrosesan informasi, berbagai informasi, dan dalam banyak kasus, persuasi, karena kita tidak hanya perlu memperoleh data, namun sering juga untuk memperoleh
dukungan atas keputusan kita. Howard F. Stein dan Robert F.Hill[3]
menyebutkan inti diri (the core of one’s
self), sedangkan George
De Vos[4]
melukiskannya dalam arti sempit sebagai “perasaan sinambung dengan masa lalu, 88perasaan yang dipupuk sebagai bagian
penting defenisi-diri”. Identitas etnik seseorang berkembang melalui
internalisasi atas”pengkhasan” (typication)
diri oleh orang lain, khususnya
orang orang dekat di sekitarnya, mengenai siapa orang itu dan siapa orang lain
berdasarkan latar belakang etnik.[5]
[1]
Rudolph F. Verderber,Communicate!(California:
Wadsworth,1978),hlm.17.
[2]
Ibid.
[3]
Howard F. Stein &Robert F.Hill, The
Ethnic Imperative: Examining the New
White Ethnic Movement (Pennsylvania :
The Pennsylvania State University Press,1997),hlm.182.
[4]
George De Vos , Ethnic Indentity: Cultural Continuities and change.(California:
Mayfield, 1975),hlm.5.
[5]
Howard F. Stein & Robert F.Hill, loc.cit.
Catatan Perut
FUNGSI KOMUNIKASI
Rudolph
F.Verderber (1978:17) mengemukakan
bahwa komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi social, yakni
untuk tujuan kesenangan, untuk
menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan (1978:17). Kedua, fungsi pengambilan keputusan, yakni memutuskan untuk melakukan atau
tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu, seperti: apa yang akan kita makan pagi hari, apakah kita akan kuliah atau tidak, bagaimana belajar untuk menghadapi
tes. Menurut Verderber, sebagian
keputusan ini dibuat sendiri, dan sebagian lagi dibuat setelah berkonsultasi dengan orang lain.
Sebagian keputusan bersifat emosional, dan sebagian lagi melalui pertimbangan
yang matang. Semakin penting keputusan yang akan dibuat, semakin hati-hati tahapan yang
dilalui untuk membuat keputusan. Verderber menambahkan, kecuali bila keputusan itu bersifat
reaksi emosional, keputusan
itu biasanya melibatkan pemrosesan informasi, berbagai informasi, dan dalam banyak kasus, persuasi, karena kita tidak hanya perlu memperoleh data, namun sering juga untuk memperoleh
dukungan atas keputusan kita. Howard F. Stein dan Robert F.Hill (1997:182) menyebutkan inti diri (the core of one’s self), sedangkan George De Vos (1975:5) melukiskannya dalam arti sempit
sebagai “perasaan sinambung dengan masa lalu, 88perasaan yang dipupuk sebagai bagian
penting defenisi-diri”. Identitas etnik seseorang berkembang melalui
internalisasi atas”pengkhasan” (typication)
diri oleh orang lain, khususnya
orang orang dekat di sekitarnya, mengenai siapa orang itu dan siapa orang lain
berdasarkan latar belakang etnik (1975:5).
DAFTAR PUSTAKA
Hill,Robert F.1997.The
Ethnic Imperative: Examining the New White Ethnic Movement.Pennsylvania
:The Pennsylvania State University Press.
Verdeber ,Rudolph F.1978.Communicate!.California:Wadsworth.
Vos,George De.1975.Ethnic
Identity: Cultural Continuities and
Change.California:Mayfield.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar